![smk syuhada.jpeg](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
Di tulis oleh : Edi subandrio
Kelas : XI TPA
Sekolah : SMK
SYUHADA TEKNOLOGI BANJARMASIN
Proses Membubut Ulir Segitiga Luar dan dalam
# .Pertama-tama pasang
benda kerja pada cekam. Bisa dengan teknik dicekamataupun dengan teknik ditumpu
dengan center kepala lepas, kemudian settingpahat pada toolpost.
#. Bubut facing asal
rata, setelah itu bor menggunakan centerdrill.
#.
.Bubutlah turning
sesuai ukuran
mayor yang
ditentukan(misal: ukuranM10*1,25).
#.
Buatlah alur pada
batas ulir. Fungsi ulir adalah
Untuk menetapkan
dalamnyaulir
dan
Untuk kebebasan gerak
pahat pada akhir langkah.
#.Pahat Ulir yang
sudah diasah dengan sudut yang sesuai (Metrik = 60
' atau
withworth 55')
dipasang setinggi senter dan tegak lurus terhadap bendakerja. Gunakanlah alat
bantu mal ulir. Sedangkan eretan atas digesersetengah dari sudut ulir yang akan
dibuat (30' atau 27,5') 6. Setel posisi Handel-handel Upper lever dan drop
lever sesuai dengan rodagigi-roda gigi. Jika tidak sesuai table, gantilah
(lihat table pada mesinbubut).7. Jalankan mesin dengan kecepatan terendah dan
tekanlah batang penggerakotomatis(split nut), kemudian lakukanlah sayatan awal
pada benda kerja.
#.Lakukanlah pembubutan
ulir dengan pemakanan sesuai perhitungan untukmencapai
minor. Pemakanan
secara bertahap
#.Kalo sudah selesai pembubutan ulirnya,
kemudian periksalah dengan malulir
![IMG1273A.jpg](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
Membubut Ulir Segi Empat luar dan dalam
1. Langkah-langkah membubut ulir
segi empat
· Langkah pertama adalah menyiapkan benda kerja yang akan
diulir, misalnya seperti astal dll. Pasangkan benda kerja pada cekam bubut,
atur posisi sampai se senter mungkin. Gunakan kepala lepas untuk mengatur benda
kerja sampai senter.
· Langkah kedua yaitu menyiapkan pahat bubut ulir. Ada 2 tipe
bentuk pahat ulir, untuk ulir luar dan ulir dalam, pada umumnya pahat yang
sering digunakan untuk pembuatan ulir adalah pahat tipe HSS, adapula yang
terbuat dari karbida. Asah pahat sesuai ulir yag akan dikerjakan, 60° untuk
ulir metris dan 55° untuk ulir withwhort. Tapi karena ulir yang dikerjakan segi
empat jadi pengasahan pahatnya menggunakan mal penyetel pahat agar lebuh
akurat.
· Setelah pahat dipilih, dilanjutkan dengan seting pahat. Hal
ini dilakukan untuk mengecek ujung pahat dengan sumbu. Pastikan ujung pahat
tegak lurus dengan sumbu benda kerja supaya diperoleh ulir yang simetris.
· Tentukan posisi roda gigi sesuai dengan ulir yang akan
dibuat. Perhatikan tabel pada mesin bubut. Sesuaikan perbandingan roda gigi
yang dicantumkan pada tabel dengan ulir yang akan dikerjakan. Bila belum
sesuai, buka gear box dan ganti ukuran perbandingan roda gigi sesuai dengan
tabel yang tertera. Untuk kecepatan putaran spindel biasanya setengah dari
kecepatan pemakanan bubut rata.
![u 1.jpg](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
2.1 Gambar
tabel suaian ulir dan roda gigi mesin bubut
· Setelah perbandingan roda gigi sesuai, hal yang harus
dilakukan adalah menseting handle-handle pengendali otomatis untuk membuat
ulir. Caranya sama dengan seting roda gigi di atas, yaitu menyesuaikan ukuran
ulir yang akan dibuat dengan tabel yang teretera pada tabel tersebut.
· Lakukan proses pembubutan ulir dengan cara yang benar. Setel
eretan melintang dan tandai berapa ukuranya saat awal pahat menyentuh benda
kerja. Lakukan pemakanan pahat dengan ukuran 0,1. Kerjakan sedikit demi sedikit
untuk hasil yang baik sampai ukuran yang dikehendaki.
· Saat melaksanakan proses pembubutan jangan lupakan k3.
Gunakan semua pakaian pelindung yang dianjurkan untuk kegiatan membubut.
Pelajari dengan seksama teori-teori tentang membubut. Pastikan saat membubut
kondisi badan fit, teori sudah matang, dan konsentrasi fokus pada pekerjaan.
2. Bila prosedur di atas sudah
dilakukan dengan benar, handle-handle otomatis dan ukuran perbandingan roda
gigi sudah sesuai dengan tabel. Maka tinggal mengatur tuas prosneling untuk
kecepatan putaran spindel. Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata. Hal
tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir harga gerak makan (f )
adalah kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu
tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran spindel untuk proses bubut
rata). Perbandingan harga kecepatan potong untuk proses bubut rata (stright
turning) dan proses bubut ulit (threading) dapat dilihat pada tabel mesin bubut
tersebut.
Tabel Kecepatan Potong Proses Bubut Rata dan Proses Bubut Ulir
untuk Pahat HSS
MATERIAL
STRAIGHT TURNING SPEED THREADING SPEED
FEET PER METERS PER FEET PER METERS PER
MINUTE MINUTE MINUTE MINUTE
LOW CARBON STEEL 80–100 24.4–30.5 35–40 10.7–12.2
MEDIUM CARBON STEEL 60–80 18.3–24.4 25–30 4.6–6.1
HIGH CARBON STEEL 35–40 10.7–12.2 15–20 4.6–6.1
STAINLESS STEEL 40–50 12.2–15.2 15–20 4.6–6.1
ALUMINUM AND 200–300 61.0–91.4 50–60 15.2–18.3
ITS ALLOYS
ORDINARY BRASS 100–200 30.5–61.0 40–50 12.2–15.2
AND BRONZE
HIGH TENSILE BRONZE 40–60 12.2–18.3 20–25 6.1–7.6
CAST IRON 50–80 15.2–24.4 20–25 6.1–7.6
COPPER 80–80 18.3–24.4 20–25 6.1–7.6
STRAIGHT TURNING SPEED THREADING SPEED
FEET PER METERS PER FEET PER METERS PER
MINUTE MINUTE MINUTE MINUTE
LOW CARBON STEEL 80–100 24.4–30.5 35–40 10.7–12.2
MEDIUM CARBON STEEL 60–80 18.3–24.4 25–30 4.6–6.1
HIGH CARBON STEEL 35–40 10.7–12.2 15–20 4.6–6.1
STAINLESS STEEL 40–50 12.2–15.2 15–20 4.6–6.1
ALUMINUM AND 200–300 61.0–91.4 50–60 15.2–18.3
ITS ALLOYS
ORDINARY BRASS 100–200 30.5–61.0 40–50 12.2–15.2
AND BRONZE
HIGH TENSILE BRONZE 40–60 12.2–18.3 20–25 6.1–7.6
CAST IRON 50–80 15.2–24.4 20–25 6.1–7.6
COPPER 80–80 18.3–24.4 20–25 6.1–7.6
3. Contoh gambar kerja bentuk ulir
segi empat
![u2.jpg](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.jpg)
![u3.jpg](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.jpg)
4. Macam-macam teknik membubut ulir.
Ada beberapa cara yang boisa digunakan untuk membuat ulir segi empat dengan
mesin bubut yaitu:
Ø Metode zig zag
Penjelasan
cara ini adalah dengan menggeser eretan atas ke kanan dan ke kiri selama
penyayatan. Metode ini butuh keahlian memainkan eretan melintang dan eretan
atas. Eretan melintang berfungsi untuk menyayat kedalaman ulir. Dan eretan atas
ini difungsikan untuk memperlebar ukuran ulir. Prosesnya simpel saja, pertama
posisikan eretan melintang memakan benda kerja dengan kedalaman ulir 0.1mm.
Bila sudah mencapai batas panjang ulir, tarik eretan melintang dan posisikan
seperti awal pemakanan tadi. Posisikan eretan melintang memakan dengan
kedalaman 0.1 seperti diawal, dan majukan eretan atas sehingga memperlebar
ukuran ulir dengan memakan sebelah kiri dari pemakanan awal tadi. Setelah itu
posisikan kembali eretan melintang seperti langkah awal, untuk eretan atas
dimundurkan 2 kali jarak majunya tadi agar memakan sebelah kanan dari jalur
pemakanan awal. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan menambah kedalaman
penyayatan sampai sesuai dengan ulir yang dikehendaki.
Ø Memiringkan eretan atas ½ dari sudut kisar ulir
Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari kedalaman
potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil proses penyayatan
tidak dilakukan sekali potong, biasanya dilakukan penyayatan antara 5 sampai 10
kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali penyayatan kosong (penyayatan pada
diameter terdalam). Agar diperoleh hasil yang presisi dengan proses yang tidak
membahayakan operator mesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi
saja (sisi potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat
sebelah kanan untuk ulir kiri). Proses tersebut dilakukan dengan cara
memiringkan eretan atas dengan sudut 29° untuk ulir metris. Untuk ulir acme dan
ulir cacing dengan sudut 29°, eretan atas dimiringkan 14,5°. Proses penambahan
kedalaman potong (dept of cut) dilakukan oleh eretan atas. Langkah-langkahnya
seperti berikut:
1) Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
2) Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm.
3) Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
4) Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir.
5) Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6) Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel) sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
7) Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber
ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut.
8) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk membuat poros lurus).
9) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas.
10) Langkah dilanjutkan seperti No. 7) sampai kedalaman ulir maksimal tercapai.
11) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
12) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
2) Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm.
3) Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
4) Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir.
5) Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6) Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel) sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
7) Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber
ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut.
8) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk membuat poros lurus).
9) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas.
10) Langkah dilanjutkan seperti No. 7) sampai kedalaman ulir maksimal tercapai.
11) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
12) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
Ø Metode lurus
Cara ini
hanya menggunakan eretan melintang saja. Langkah penyayatanya sama saja, hanya
saja yang dioperasikan 1 eretan yaitu eretan melintang. Jadi hanya menambah
kedalaman penyayatan pahat sampai batas ulir yang dikehendaki. Untuk proses ini
bentuk mata pahat harus disesuaikan dengan ukuran ulir sepresisi mungkin,
karena penyayatanya hanya menambah kedalaman dan tidak memperlebar ukuran.
Sehingga bila ukuran mata pahat kurang sesuai hasil dari ulirnya pun tidak
presisi.
Cara
Membubut Bertingkat
1.
Pasang benda kerja terlebih dahulu.
2.
Pasang pahat rata pada tool post.
3.
Seting pahat pada kepala lepas.
4.
Dekatkan mata pahat pada benda kerja
dengan menggunakan eretan alas.
5.
Ukur benda kerja terlebih dahulu sesuai
dengan ketentuan
6.
Tandailah setian ukuran dengan
menggunakan ujung mata pahat dengan cara cekam
diputar sampai terjadi goresan terhadap benda kerja
7. Mundurkan
pahat ke posisi semula(menjauhi benda kerja dengan jarak minimal 10 mm dari benda kerja)
8. Atur
kecepatan putaran mesin bubut menjadi 300 rpm.
9. Sayatlah
benda kerja dengan menentukan ukuran setiap saayatan maksimal 1mm sampai
mencampai ukuran Ø 21 mm dan panjang 20 mm.
10. Lakukan penyayatan
mm sampai
mencapai ukuran Ø 20 mm.
![](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
11. Sayatlah benda kerja dengan
menentukan setiap sayatan maksimal 1 mm
sampai mencapai Ø 10 mm dan panjang 10 mm.
12. Mundurkan pahat ketempat
semula.
13. Buka cekam dengan menggunakan
kunci cekam dan lepaskan benda kerja dari cekam.
Cara Menggunakan Mesin Bubut untuk
Membubut Tirus luar dan dalam
Membubut tirus dapat dilaksanakan
dengan beberapa cara, cara yang paling mudah adalah dengan tambahan alat bubut
taper, akan tetapi cara ini selain membutuhkan kelengkapan juga harus memasang
perlengkapan tersebut pada meja eretan. Cara biasa adalah dengan memiringkan
eretan atas dan memajukan eretan sebagai langkah pemakanan, khususnya untuk
benda tirus yang pendek.
![1.png](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.gif)
Cara yang lain adalah dengan membubut
antara dua senter dan menggeser posisi kepala lepas sesuai dengan tinggi
kemiringan yang diinginkan.
![2.png](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.gif)
![3.png](file:///C:\DOCUME~1\oxyxx\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.gif)
Untuk menghitung pergeseran kepala
lepas dihitung dengan rumus :
a = ( D – d ) / 2
D = diameter besar
d = diameter kecil
D = diameter besar
d = diameter kecil
Karena keterbatasan sentuhan senter
tetap dengan lubang senter pada benda keja , maka harga pergeseran “a” tidak
lebih dari 1/50 panjang benda kerjanya.
Langkah Persiapan
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat kasar, muka, dan pahat finishing
- Kotak kunci (tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
- Penyetelan kemiringan sudut pada eretan atas (benda kerja pendek) atau pergeseran kepala lepas (benda kerja panjang).
Langkah Kerja
- Bubut bagian muka benda kerja untuk menentukan titik
awal
kemiringan - Bubut diameter luar sampai dengan ukuran diameter terbesar yang diinginkan, gunakan pahat kasar
- Rubah posisi pahat atau posisi kepala lepas untuk menentukan sudut kemiringannya
- Bubut bagian tirusnya
- Periksa kebenaran sisi dan sudut ketirusannya
- Ganti pahat dengan pahat finishing.
- Periksa hasil ketirusannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar